X dan Y (Teori)

Ada yang menarik perhatian penulis disini berkenaan dengan perilaku manusia dan pandangan-pandangannya terhadap lingkungan dimana pada asumsi tertentu cenderung sangat mempengaruhi perilaku-perilaku individu, mengambil realita dan fakta pada sebuah kognisi, Teori ini cukup bisa mewakili apa yang ada di pikiran penulis saat ini.

Pada sebuah teori perilaku dimana teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan Pemimpin dan Bukan Pemimpin. Douglas McGregor mengemukakan konsep teorinya yaitu Teori X dan Y.

A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Teori X, yang mewakili pandangan mekanistis tradisional, berasumsi bahwa: (1) pada umumnya manusia memiliki suatu keengganan yang inheren (inherent dislike) untuk bekerja dan akan menghindari pekerjaan itu sebisa mungkin; (2) karena karakteristik ini, sebagian besar manusia harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, dan diancam dengan hukuman agar mereka mengerahkan upayanya untuk mencapai tujuan organisasi; dan (3) pada umumnya manusia cenderung untuk diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, relatif hanya sedikit memiliki ambisi, dan menginginkan keamanan (security) di atas segalanya.

B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya.

Teori Y, yang mendukung pandangan hubungan manusia, memberikan asumsi yang sangat berbeda mengenai sifat manusia.  Teori ini menyatakan bahwa: (1) pengerahan upaya fisik dan mental dalam pekerjaan itu bersifat alami seperti bermain atau beristirahat; (2) kontrol external dan ancaman hukuman bukan merupakan satu-satunya cara untuk membangkitkan upaya dalam mencapai tujuan organisasi.  Orang akan melatih self-direction dan self-control dalam menyesuaikan tujuan yang disepakati bersama; (3) komitmen terhadap tujuan merupakan suatu fungsi dari imbalan (rewards) yang berkaitan dengan prestasi yang dicapai; (4) umumnya orang belajar, dalam kondisi yang tepat, untuk tidak hanya menerima melainkan juga mencari tanggung jawab; (5) kapasitas untuk melatih tingkat imajinasi yang tinggi, kecerdasan, dan kreativitas tersebar secara luas di dalam populasi; (6) dalam kondisi kehidupan industri modern, potensi intelektual manusia pada umumnya tidak hanya digunakan sebagian.

Dari sini dapat dikatakan bahwa Teori X menawarkan suatu rasionalisasi untuk kinerja organisasi dan hakikat sumberdaya manusia yang tidak-efektif.  Sebaliknya Teori Y menunjukkan bahwa ketidakefektifan perilaku organisasi itu terletak pada berbagai konteks dan proses organisasi.  

Prinsip utama dari organisasi dalam Teori X adalah direction dan control.  Prinsip yang dihasilkan dari Teori Y menuntut bahwa baik kebutuhan organisasi maupun individu itu memang diakui.  
McGregor (dalam Razik dan Swanson, 1995: 277) sendiri mengakui bahwa pengendalian dan pengarahan eksternal itu merupakan cara yang sesuai dalam keadaan ini, asumsi-asumsi dalam Teori Y tidak meniadakan Teori X secara keseluruhan.  Dalam hal ini Teori Y hanya menunjukkan bahwa Teori X itu tidak dapat diterapkan dalam semua kasus.


Reference:
http://jodenmot.wordpress.com/2012/12/30/motivasi-guru-teori-x-dan-y/
http://fadel-darms.blogspot.com/2012/11/konsep-dari-teori-x-dan-y.html

Previous
Next Post »